Perempuan bisa membuat pilihan untuk menjadi sejahtera atau tidak sejahtera. |
Pengusaha jati, Santi Mia Sipan, tergerak mengubah dirinya menjadi lebih dari sekadar sejahtera dengan berwirausaha. Pernyataannya tegas tersampaikan di berbagai forum, bahwa menjadi karyawan bisa sejahtera namun tak pernah bisa kaya. Jika ingin kaya maka berwirausahalah. Pernyataan Santi didasarkan pada dorongan dalam dirinya untuk berkontribusi yang terbaik bagi keluarga.
"Passion, drive, dan dream ini harus ada dalam diri perempuan. Mimpi, kalau didiamkan akan menjadi kebodohan. Mimpi harus direalisasikan. Perempuan tidak boleh berhenti bermimpi," jelas Santi, di sela Women Executive Forum bertema "Women Empowerment: New Age Women" diadakan Ernst & Young Entrepreneurial Winning Women di Graha Niaga, Jakarta, Kamis (21/4/2011).Perempuan, kata Santi, bisa membuat pilihan. Apakah ingin sejahtera, sangat sejahtera, kaya tetapi tidak nelangsa, atau bahkan tidak sejahtera. Pilihan ini harus dibuat perempuan dengan mulai melangkah. Saat akan melangkahkan kaki memulai usaha dari posisi karyawan, dibutuhkan proses belajar.
"Saya tidak meninggalkan pekerjaan saat memulai usaha. Saya tetap menjalankan MLM, bahkan mendirikan MLM sendiri. Saat akan berwirausaha, kita tidak bisa nyemplung begitu saja. Kita perlu memelajari medan laga. MLM adalah sekolah bagi wirausaha karena melalui MLM, mental baja tidak menyerah terbangun," lanjut perempuan kelahiran Jakarta, 20 Mei 1965 ini.
Belajar bisa dilakukan dengan banyak cara. Santi menyarankan untuk mengikuti seminar untuk menambah pengetahuan. Bacalah buku minimal dua kali dalam satu bulan. "Bahkan buku kartun bisa memberikan wisdom. Jika ingin belajar bisnis baca buku bisnis," sarannya kepada perempuan yang ingin mengubah mindset dan memulai usaha.
Selain belajar medan laga wirausaha, Santi menekankan pentingnya mengubah mindset ini. "Saya menanamkan mindset kepada putra-putri untuk tidak menjadi pekerja. Tetapi sebaliknya, kelak suatu hari mereka tidak bekerja namun mengerjakan sesuatu," jelasnya.
Jika Anda sudah bersiap memilih menjadi wirausaha, langkah selanjutnya adalah memupuk keberanian. Jangan pernah mengkhawatirkan sesuatu yang belum terjadi. Tidak khawatir dengan risiko ke depan, kata Santi. "Selalu akan ada hadiah dari Tuhan saat kita melakukan perjalanan usaha," tutup Santi memberikan motivasi.
"Passion, drive, dan dream ini harus ada dalam diri perempuan. Mimpi, kalau didiamkan akan menjadi kebodohan. Mimpi harus direalisasikan. Perempuan tidak boleh berhenti bermimpi," jelas Santi, di sela Women Executive Forum bertema "Women Empowerment: New Age Women" diadakan Ernst & Young Entrepreneurial Winning Women di Graha Niaga, Jakarta, Kamis (21/4/2011).Perempuan, kata Santi, bisa membuat pilihan. Apakah ingin sejahtera, sangat sejahtera, kaya tetapi tidak nelangsa, atau bahkan tidak sejahtera. Pilihan ini harus dibuat perempuan dengan mulai melangkah. Saat akan melangkahkan kaki memulai usaha dari posisi karyawan, dibutuhkan proses belajar.
"Saya tidak meninggalkan pekerjaan saat memulai usaha. Saya tetap menjalankan MLM, bahkan mendirikan MLM sendiri. Saat akan berwirausaha, kita tidak bisa nyemplung begitu saja. Kita perlu memelajari medan laga. MLM adalah sekolah bagi wirausaha karena melalui MLM, mental baja tidak menyerah terbangun," lanjut perempuan kelahiran Jakarta, 20 Mei 1965 ini.
Belajar bisa dilakukan dengan banyak cara. Santi menyarankan untuk mengikuti seminar untuk menambah pengetahuan. Bacalah buku minimal dua kali dalam satu bulan. "Bahkan buku kartun bisa memberikan wisdom. Jika ingin belajar bisnis baca buku bisnis," sarannya kepada perempuan yang ingin mengubah mindset dan memulai usaha.
Selain belajar medan laga wirausaha, Santi menekankan pentingnya mengubah mindset ini. "Saya menanamkan mindset kepada putra-putri untuk tidak menjadi pekerja. Tetapi sebaliknya, kelak suatu hari mereka tidak bekerja namun mengerjakan sesuatu," jelasnya.
Jika Anda sudah bersiap memilih menjadi wirausaha, langkah selanjutnya adalah memupuk keberanian. Jangan pernah mengkhawatirkan sesuatu yang belum terjadi. Tidak khawatir dengan risiko ke depan, kata Santi. "Selalu akan ada hadiah dari Tuhan saat kita melakukan perjalanan usaha," tutup Santi memberikan motivasi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar