Rabu, 18 Mei 2011

Memberdayakan Diri Menjadi Agen Asuransi

Perempuan dari Muslimat Nahdlatul Ulama, kini berkesempatan berwirausaha menjadi agen asuransi, melalui sinergi Avrist dan MNU.

KOMPAS.com - Perempuan berhak mendapatkan kesempatan sama mengembangkan potensi dirinya, termasuk berkontribusi secara ekonomi untuk dirinya dan keluarga.  Kemandirian ekonomi mutlak dimiliki perempuan sebagai bentuk pemberdayaan atas diri. Pilihan untuk lebih mandiri secara ekonomi, kini terbuka bagi anggota organisasi Muslimat Nahdlatul Ulama (MNU). Perempuan juga bisa berdaya, melatih kemampuan berwirausaha, dengan menjadi agen asuransi.

Perusahaan asuransi, PT Avrist Assurance (Avrist) menggandeng eksklusif MNU untuk mendorong anggotanya menjadi wirausahawati mandiri, sebagai agen asuransi. Kerjasama ini diresmikan pada 30 Juni 2010. Sebagai realisasinya, Avrist dan MNU meresmikan pembukaan Kantor Perwakilan Pelayanan (KPP) Avrist – MNU pada 5 Mei 2011 lalu di Hotel Satelit Surabaya. Hj Masruroh Wahid, selaku Ketua Umum Pengurus Wilayah MNU Jawa Timur turut hadir mendorong perempuan untuk berwirausaha melalui skema ini.Dalam pandangan Avrist dan MNU, agen asuransi menjadi pilihan bagi perempuan untuk berwirausaha. Perempuan bisa melangkah memberdayakan dirinya, dan menjadi individu yang lebih produktif mendukung perekonomian keluarga. Jaringan yang dimiliki MNU dengan terlibat aktif di berbagai bidang layanan seperti kesehatan, pendidikan, sosial dan ekonomi, mendukung peran baru anggotanya sebagai agen asuransi. MNU merupakan organisasi massa yang beranggotakan wanita dari kalangan nahdliyin, berbasis sosial dan agama yang telah memiliki kurang lebih 12 juta anggota yang tersebar di Indonesia.

Produk asuransi berbasis syariah, ke depan, menjadi sumber penghasilan baru bagi para perempuan ini. Kemampuan mereka meyakinkan nasabah untuk berasuransi, menjadi modal penting, dalam menumbuhkan jiwa kewirausahaan yang pantang menyerah. Pasalnya, kerjasama yang dibangun dua institusi ini sekaligus juga bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat Jawa Timur akan pentingnya asuransi.

Kerjasama antar lembaga ini membuka jalan bagi perempuan untuk berwirausaha. Keberhasilan individu dalam menjalankan bisnis asuransi, kembali kepada diri perempuan itu sendiri. Karenanya penting bagi perempuan untuk menanamkan kepercayaan diri, dan pemahaman bahwa kaum hawa juga harus mandiri untuk memajukan kehidupan keluarganya. Dorongan inilah yang juga disampaikan Avrist dan MNU melalui seminar bertemakan "Sinergi Avrist dan Muslimat Nahdlatul Ulama untuk Pemberdayaan Wanita Indonesia" yang dihadiri puluhan perempuan dalam kesempatan yang sama.

"Kegiatan ini diharapkan dalam memberikan konstribusi positif dalam mengembangkan pemberdayaan wanita," jelas Harry H Diah, Presiden Direktur Avrist, dalam siaran persnya. Sinergi dua lembaga ini dalam membangun kewirausahaan bagi perempuan, diharapkan turut berkontribusi terhadap target Avrist untuk mencapai jumlah agen asuransi menjadi 10.000 pada 2014, dari jumlah saat ini 3.500 agen di seluruh Indonesia.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar