Rabu, 31 Oktober 2012

New York University Minta Mahasiswa "Serang" AS



Rabu, 31 Oktober 2012 12:04 wib
Image: corbis
Image: corbis
NEW YORK - New York University menghadapi kritik dari berbagai pihak akibat salah satu mata kuliahnya yang mengajarkan materi tentang terorisme lintasnegara. Pada mata kuliah ini, para mahasiswa diminta menulis artikel ilmiah 10-15 halaman yang mendeskripsikan bagaimana para mahasiswa itu akan, secara pura-pura, menyerang Amerika Serikat (AS).

Menurut silabus mata kuliah, para siswa harus "mendeskripsikan rencana penyerangan 'hipotetis' dan apa yang akan terjadi usai serangan tersebut", dengan mempertimbangkan bagaimana cara penyerangan, skema pendanaan, dan respons atas "penyerangan" mereka.

Pengajar mata kuliah tersebut adalah Marie-Helen Maras, mantan penyelidik kriminal di angkatan laut (Navy) AS. Menurut Maras, latihan ini dimaksudkan untuk menyiapkan para mahasiswa untuk menghadapi lapangan yang sesungguhnya, menyiapkan mereka untuk karier di bidang intelijen, dan menangkal terorisme. "Ini tugas yang dapat menentukan kelulusan mahasiswa dalam mata kuliah tersebut," ujar Maras, seperti dilansir Huffington Post, Rabu (31/10/2012).

Menurut laporan New York Post, pada saat yang sama, para mahasiswa harus secara realistis konsekuen pada jenis teror yang mereka pilih sesuai dengan "tujuan, kapabilitas, profil taktis, pola target dan area operasi" yang ditetapkan kelompok mereka. Maras menegaskan, setiap halaman dari tugas yang dikumpulkan mahasiswanya harus mencantumkan kalimat, "Ini adalah skenario buatan untuk mata kuliah universitas tentang terorisme lintas negara."

Sekolah Ilmu Lanjutan dan Profesional milik NYU menyatakan, mata kuliah ini salah ditanggapi. Menurut sebuah pernyataan pihak fakultas yang disampaikan kepada UPI, mata kuliah Transnational Terrorism diajarkan oleh veteran angkatan laut AS yang menggunakan pengalaman militernya dalam mengajar mahasiswa - termasuk para penegak hukum - untuk mengantisipasi dan menangani serangan teroris.

"Tugas yang diberikannya adalah latihan yang sudah digunakan oleh banyak kampus di AS dan agensi pemerintah. Kami pikir, sangat disayangkan jika veteran angkatan laut AS yang mengajar di NYU disalahpersepsikan seperti ini," ujar pihak kampus dalam pernyataan resminya.(mrg)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar