Rabu, 31 Oktober 2012

ITS Terima Bantuan untuk Penelitian Lebih dari Rp2 M



Rabu, 31 Oktober 2012 17:17 wib
Ilustrasi : Corbis
Ilustrasi : Corbis
JAKARTA - Mulai tahun ini, perguruan tinggi negeri (PTN) seluruh Indonesia akan mendapatkan dana bantuan berupa Bantuan Operasional PTN atau BOPTN dari pemerintah pusat. Dana tersebut dialokasikan untuk membantu kegiatan operasional PTN, salah satunya bagi kegiatan penelitian.  
Tahun ini, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya mendapatkan dana dari BOPTN bagi 118 judul penelitian. Berbagai penelitian yang mendapatkan dana dari BOPTN ini merupakan penelitian yang tidak mendapatkan pendanaan dari pihak kampus.
 
Sebab, menurut Sekretaris Lembaga Penelitian Pengabdian Masyarakat (LPPM) ITS Gamantyo Hendrantoro, dana yang dimiliki ITS digunakan mendanai semua proposal penelitian dosen yang masuk. Akibatnya, masih banyak proposal penelitian yang tidak mendapat pendanaan. ''Pemberian dana BOPTN ini dikhususkan pada penelitian yang sebenarnya bagus, namun belum mendapat dana riset dari ITS,'' ujar Gamantyo, seperti disitat dari ITS Online, Rabu (31/10/2012).
 
Penelitian yang mendapat dana BOPTN ini terbagi atas empat kategori, yaitu hibah penelitian laboratorium, penelitian non unggulan, penelitian doktor, dan penelitian kajian kebijakan. Sebanyak 48 judul penelitian dengan alokasi dana sebesar Rp960 juta diberikan untuk kategori hibah penelitian laboratorium. Sedangkan kategori penelitian kajian kebijakan terhitung 14 judul penelitian mendapat dana total Rp400 juta rupiah.
 
Dana BOPTN juga diberikan kepada 40 judul penelitian kategori penelitian doktor. Kategori ini khusus diberikan untuk dosen yang melanjutkan program doktoral di PTN Indonesia. Sementara pada kategori penelitian non unggulan, 16 judul mendapat dana BOPTN sebesar Rp640 juta.
 
''Non unggulan ini maksudnya penelitian yang mengangkat tema di luar empat bidang unggulan ITS. Tema yang termasuk empat kategori itu antara lain energi, Information Communication Technology (ICT), robotika, kelautan, serta lingkungan dan permukiman," tutur dosen Jurusan Teknik Elektro itu.
 
Gamantyo menegaskan, keseluruhan judul penelitian tersebut ditargetkan sudah mengumpulkan laporan hasil penelitian pada akhir tahun ini. ''Akhir November nanti, harusnya sudah ada laporan hasil akhir penelitian dan pertanggungjawaban dana penelitian,'' pungkasnya.
 
Dalam penyaluran BOPTN, LPPM akan berperan sebagai pengontrol agar penelitian yang mendapat dana tersebut berjalan lancar. Setelah penelitian usai, tiga lembaga, yaitu Badan Pengelolaan dan Perlindungan Kekayaan Intelektual (BP2KI), Badan Kerjasama Inovasi dan Bisnis Vantura (BKIBV), termasuk juga LPPM akan bekerjasama memberi stimulus agar hasil riset memiliki keberlanjutan. ''Tiga badan ini akan bekerja sama dengan peneliti agar hasil riset dapat dikembangkan menjadi sebuah paten, bisnis baru, atau bisa juga mendapat mitra industri,'' tandas Gamantyo.
 
BOPTN ini akan terus berlanjut hingga 2013. Bahkan terdapat peraturan khusus tahun depan, yaitu 30 persen dana BOPTN yang diberikan pemerintah kepata PTN harus dialokasikan untuk kepentingan penelitian. Gamantyo mengaku, ITS telah menyiapkan sejumlah penelitian untuk diajukan pada tahun depan. ''ITS juga sudah punya program penelitian untuk BOPTN tahun depan,'' imbuhnya.
(mrg)

1 komentar: